Diduga, Kawasan Pasar Baru Keramat Tinggi Di Jadikan Ladang Pungli.
DIDUGA, KAWASAN PASAR BARU KERAMAT DI JADIKAN LADANG PUNGLI.
JURNALELIT.COM, BATANGHARI - Dugaan pungli parkir dan lapak Pasarbaru Keramat Tinggi Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari di duga sudah lama terjadi, Pasalnya, Di mana pemungutan uang parkir termasuk uang lapak di luar pagar lokasi pagar beton Pasar yang di lakukan Oknum-oknum tertentu yang menurut Penjelasan Petugas Parkir yang menggunakan Atribut juru parkir dari Dinas Perhubungan Batang Hari B, Uang parkir di setor kepada Salah satu Staf dinas Perhubungan Batang Hari tanpa menggunakan Karcis atau retribusi pasar.
Saat di komfirmasi, Awak Media jurnalelit.Com, kamis 25/07/2019,
B mengatakan sebelumnya pernah menggunakan karcis parkir pasar, namun Karcis tahun 2011
"Tidak ada karcis, saya pernah di kasih karcis tahun 2011 tapi sekarang tidak pakai karcis lagi" tuturnya.
Namun sayangnya, Petugas dishub yang di utus untuk mengelola Parkir tersebut sepertinya Tidak profesional, karna seragam Juru parkir dishub di gunakan Pihak lain Tanpa Ada Surat tugas resmi Dari Dinas Perhubungan Kepada Juru Parkir.
Tidak hanya sebatas parkir, dugaan Pungli juga terjadi di lapak-lapak pedagang yang mana menurut salah satu pedagang lapak pasar, Herman (nama samaran) dirinya setiap hari di pungut 5-10 ribu rupiah oleh oknum-oknum yang di duga liar tersebut yang mana hasil pemungutan Uang tersebut menurut Herman di setor Kepada petugas Dishub yaitu inisial ABS yang seharus nya karcis lapak pasar di kelolah oleh pihak Diskoperindag.
Kabid lalu lintas, Dinas Perhubungan Kabupaten Batang Hari, Dwi Wasto Azmi membantah, bahwa pemungutan uang parkir tersebut tetap menggunakan Karcis karna pihak nya Ada target setoran untuk PAD.
"Itu tidak benar, untuk masalah parkir kita selalu berikan karcis karna kita memiliki target" Katanya singkat.
Investigasi awak media www.jurnalelit.Com di lapangan
,di duga Kuat ada permainan oknum di ladang parkir pasar Baru keramat tinggi.(Herlas).
Post a Comment