wb_sunny

Breaking News

Hadapi Musim Penghujan BPBD Kabupaten Batanghari Pantau Ketinggian Debit Air Sungai

Hadapi Musim Penghujan BPBD Kabupaten Batanghari Pantau Ketinggian Debit Air Sungai


JURNALELIT.COM,BATANGHARI - Memasuki perubahan musim dari musim kemarau beralih ke musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari telah menyiapkan petugas untuk memantau ketinggian debit Sungai Batanghari memakai (Alat Pengukur Ketinggian Air) APKA.

Dari Delapan Kecamatan yang berada di Kabupaten Batanghari ada Tujuh Kecamatan yang tercatat rawan banjir diantaranya Kecamatan Maro Sebo Ulu (MSU) , Maro Sebo Ilir (MSI) , Batin XXIV, Mersam, Pemayung, Muara Tembesi, dan Muara Bulian, lebih kurang ada 86 Desa/Kelurahan yang rawan terkena banjir.


Saat di konfirmasi awak media Jum'at (20/12/2019), Sekertaris BPBD Batanghari Syamral. SE di ruangannya mengatakan, petugas terus memantau dua kali sehari pergerakan debit air sungai Batanghari di lokasi yang di anggap rawan terkena banjir memakai Alat Pengukur Ketinggian Air (APKA).

" Sesuai dengan rilis  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk wilayah se_Provinsi Jambi kita sudah memasuki musim penghujan , akan tetapi debit sungai Batanghari sekarang masih normal walapun kenaikannya debit Sungai Batanghari sangat signifikan, apabila ketinggian Air di APKA sudah mencapai 2 Meter baru kita akan membuat surat himbauan kepada Desa/ Kelurahan menjadi status siaga." Tuturnya.

Syamral juga menambahkan, perubahan musim kemarau ke musim penghujan akan terjadi perubahan suhu cuaca. 

" Di perubahan musim ini, selain memantau debit ketinggian air sungai Batanghari kita juga memantau akan potensi terjadinya puting beliung dan tanah longsor." Tutupnya.

Pemerintah Kabupaten Batanghari melalui BPBD Kabupaten setempat menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada akan potensi terjadinya bencana alam agar masyarakat terhindar dari bahaya bencana alam. (DDY).

editor : Rudi Siswanto

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment